Minggu, 09 November 2014

Get Involved More!

Jaman sekarang ini, pemuda tidak malu-malu lagi untuk mengeluarkan aspirasinya ke depan publik. Tentu hal ini memberikan dampak yang baik dan buruk untuk dirinya, lingkungannya, dan negaranya sendiri. Pemuda sendiri merupakan generasi baru yang masih berumur sekitar tidak lebih dari 25 tahun namun tampaknya banyak orang dewasa 25 tahun yang masih bisa disebut pemuda. Menurut saya sendiri, seseorang bisa dikatakan pemuda jika ia bertingkah seperti generasi muda yang bebas dan bertanggung jawab.

Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata ‘Prancis’ selain Eiffel Tower-nya? The fashion! Hal ini yang membuat Paris, Prancis menjadi kiblat dari dunia fashion selain Milan dan Tokyo. Ia menyelenggarakan Fashion Week yang fenomenal dan menyenangkan untuk para penikmat fashion. Siapa yang berkontribusi atas fashion taste tersebut? Tentu saja pemuda. Banyak sekali desainer-desainer muda yang kemudian membuat Paris menjadi semakin terkenal sebagai kota fashion.  Dan Tex Saverio? Dia adalah pemuda Indonesia yang akhirnya lebih terkenal di Prancis karena karya-karyanya yang spektakuler dan menurut saya, sangat couture. Mengapa Tex Saverio lebih memilih untuk berkarya lebih banyak disana? Mungkin karena disana karya-karyanya lebih mendapatkan apresiasi. Tahukah bahwa salah satu gaun rancangannya dikenakan oleh Jennifer Lawrence dalam film The Hunger Games: Catching Fire? 

Paris Fashion Week Haute Couture 2014: Elie Saab
Paris Fashion Week 2014: Balmain


Tex Saverio's

Tex Saverio's




Pemuda-pemuda Indonesia kebanyakan masih merasa takut untuk mengeluarkan pendapat dan karya-karyanya karena takut tidak akan mendapatkan apresiasi, takut dicemooh karena ‘beda’, dan masih banyak lagi. Penduduk Prancis pun pada awalnya sangat menganjurkan penggunaan Bahasa Prancis sehingga tidak sedikit turis-turis yang kesulitan untuk menanyakan arah dan/atau tempat karena penduduk Prancis tidak sepenuhnya mengerti Bahasa Inggris. Mereka beralasan untuk tetap menjaga kenasionalitasan namun sepertinya mereka melupakan suatu poin bahwa tidak semua orang mengerti Bahasa Prancis. Pada saat itu, Prancis dikenal sebagai negara yang angkuh. Namun beberapa tahun belakangan, sudah tidak ada lagi berita seperti ini. Prancis sudah tidak menjadi negara-yang-tidak-ingin-menggunakan-Bahasa-Inggris­. Mengapa hal ini terjadi? Tentu saja karena campur tangan dari pemuda-pemudi Prancis yang berpikiran lebih bebas dan mengerti bahwa bahasa ibu mereka memang penting namun bahasa internasional tidak kalah penting.

Selain itu, pemuda juga turut andil untuk memberikan pendapat kepada pemerintah negara. Dengan adanya website change.org , seseorang atau suatu kelompok tidak takut lagi untuk meminta bantuan teman-teman mereka yaitu para generasi muda untuk mengubah dengan menghapuskan, menambahkan, ataupun mengurangi suatu hal yang terjadi di negara mereka. Hal ini menciptakan image bahwa negara tersebut memberikan kesempatan untuk pemuda untuk bersama-sama membangun negara menjadi lebih baik lagi.

Namun tidak semua pemuda memiliki misi yang sama untuk membantu negaranya. Banyak dari mereka yang tidak peduli sama sekali dengan kemampuan mereka untuk membuat dirinya menjadi lebih berguna kepada negaranya. Social media adalah pelarian mereka, mereka hanya menghabiskan waktu berjam-jam bahkan hampir seharian untuk berkomunikasi dengan social media hanya untuk membuka internet dan melihat-lihat hal-hal useless. Social media memang bagus untuk menambah pertemanan dan mengetahui informasi-informasi namun apa gunanya mengetahui informasi dan tidak melakukan apa-apa to get involved in it?

Internet traffic menunjukkan apa saja website yang paling sering dibuka di suatu negara dan hal ini akan menjadi boomerang bagi suatu negara yang internet traffic-nya paling sibuk dan hanya terkenal dengan sebutan itu saja? Bukankah lebih baik untuk menjadi negara yang paling sibuk internet line-nya dan juga negara yang paling banyak memberikan perubahan kepada dunia? Mungkin banyak dari kita yang beranggapan bahwa mengubah dunia itu sulit sehingga akhirnya dia hanya peduli dengan dirinya dan bermalas-malasan. Hal ini harus kita hilangkan karena mengubah dunia itu tidak naïve. Pertama, ubah kebiasaan diri sendiri, ubah kebiasaan lingkungan kecil, ubah kebiasaan lingkungan besar, and the rest will follow.  Ambillah kesempatan dimana kita masih muda, masih memiliki ide-ide brilian, dan buat negara kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.




Sources: http://www.latimes.com/fashion/alltherage/la-ar-pfw2014-balmain-photos-photogallery.html
http://www.marieclaire.co.uk/fashion/ideas/36858/127/paris-haute-couture-fashion-week-spring-summer-2014.html#index=28
http://miamarkglamour.blogspot.com/2013/11/tex-saverioa-desiger-from-indonesia.html
http://www.sheckys.com/2013/12/12/fierce-fashion-from-catching-fire/tex-saverio-hunger-games-katniss-dress-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar