Rabu, 12 November 2014

Curriculum in 2013 flew around

Setahun lalu, pemerintah pendidikan mengubah kurikulum belajar yang akhirnya mengubah cara belajar murid dan guru. Kurikulum ini kemudian dinamakan kurikulum 2013. Walau sudah setahun dijalani, rupanya masih ada aja orangtua murid dan murid yang mengeluh mengenai betapa tidak masuk akalnya kurikulum 2013. Awalnya kurikulum dibuat dengan mengubah hari sekolah dari Senin hingga Sabtu namun beberapa sekolah tetap tidak menerapkan peraturan ini.

Saya banyak mendapat keluhan dari adik saya yang sekarang bersekolah di salah satu SMA negeri di Jakarta Timur. Jam belajar awalnya hendak diperpanjang hingga pukul 5 namun beberapa sekolah juga tidak menerapkan itu. Mengenai pembelajaran, porsi kerja kelompok jauh lebih banyak dibandingkan PR individu. Hal ini cukup bagus sehingga para murid bisa belajar dalam kelompok dan mengatur prosi presentasi untuk setiap individu. Kedua, jawaban dari PR yang diberikan oleh guru harus diambil dari internet sehingga buku-buku paket tidak terlalu digunakan. Anehnya, mengapa aturan ini dibuat? Bukankah hal ini membuat murid-murid tidak bisa berpikir dengan otak sendiri dan malah mengandalkan postingan orang lain yang ada di internet?

Selain itu, kurikulum 2013 juga menerapkan 80% untuk tingkat pengetahuan dan 20% karakter? Tahukah para pemerintah pendidikan yang mencetuskan ide ini mengetahui bahwa mendalami karakter murid lebih penting dibandingkan pengetahuan? Apa di Indonesia skor IQ lebih penting dibandingkan skor ESQ? Hingga beberapa bulan setelah kurikulum 2013 dicanangkan, Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan periode lalu, mendapat banyak kecaman dan seluruh jawabannya dikatakan tetap tidak membuat pelajar menerima kurikulum tersebut dengan legowo.

Untuk SD juga beberapa mata pelajran penting dihilangkan, salah satunya Bahasa Inggris. Tentu ini merupakan langkah yang sangat besar untuk menghapus silabus mata pelajaran penting yang berikaitan dengan dunia luar. Bayangkan saja jika mereka baru belajar Bahasa Inggris ketika SMP, lulus SMA pun Bahasa Inggris mereka mungkin hanya berupa pasif. Mungkin bisa diakali dengan les tambahan namun tidak semua orang mempunya biaya untuk les tambahan jika sebenarnya bisa saja ia mempelajari itu di sekolah kan?

Namun selain kekurangan yang ada, ada juga kelebihan yang timbul dari pencanangan kurikulum 2013 ini. Pertama, setiap jurusan di SMA dapat memilih dua mata pelajaran tambahan yaitu bahasa asing dan pelajaran IPA seperti kimia, biologi, ataupun fisika. Hal ini dilakukan untuk membuat siswa yang sudah lulus dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi dapat memilih jurusan yang lebih beragam dibanding sebelumnya. Selain itu, untuk penilaian rapor, seluruh sekolah sudah menggunakan penilaian dengan huruf yaitu nilai A untuk sangat baik, B untuk baik, dan sebagainya. Mungkin beberapa sekolah sebelumnya sudah menggunakan peraturan ini. Penilaian dengan huruf ini membuat para orangtua murid dapat lebih mudah untuk mengevaluasi hasil belajar anak-anak mereka karena hanya mengandalkan 5 huruf untuk penilaiannya. Dulu, orangtua murid sering kebingungan dengan nilai-nilai yang ada rapor dan mempertanyakan berapakah nilai KKMuntuk setiap mata pelajaran karena setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda-beda.

Setiap hal memang akan memiliki pro dan kontra sehingga sebaiknya kita sebagai generasi muda dapat menyampaikan keluhan yang dimiliki kepada pihak (pemerintah) yang bersangkutan. Jika ingin lebih bagus, bertekadlah untuk menjadi para petinggi negara dan ubah negara kita seperti yang semestinya karena sepertinya kita lebih memiliki ide-ide yang inovatif yang sayangnya tidak diperhatikan oleh mereka *wink wink*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar