Indonesia adalah negara dengan
predikat jumlah budaya terbanyak. Mulai dari bahasa daerahnya, rumah adat,
pakaian adat, hingga jumlah pulaunya yang lebih dari 17.000. Berawal dari
sinilah kita akan mengenal banyak budaya dan keanekaragamannya. Sayangnya
dengan merambahnya proses globalisasi pada semua hal, maka budaya Indonesia pun
tak luput dari dampak keberadaan globalisasi. Kita sudah berada di jaman modern
dan berpikir hal yang simple adalah hal yang menarik dan harus kita ikuti,
setidaknya itulah pendapat dari hamper seluruh kalangan muda di Indonesia. Kita
tidak sadar bahwa budaya Negara kita sudah tergerus jaman satu-satu.
Dari pencarian yang saya lakukan
di Google, ada sebuah artikel yang memuat daftar-daftar sejumlah budaya
Indonesia yang diambil oleh pihak lain.
1. Naskah
Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah
Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah
Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
4. Rendang
dari Sumatera Barat oleh oknum WN Malaysia
5. Sambal
Bajak dari Jawa Tengah oleh oknum WN Belanda
6. Sambal
Petai dari Riau oleh oknum WN Belanda
7. Sambal
Nanas dari Riau oleh oknum WN Belanda
8. Tempe
dari Jawa oleh beberapa perusahaan asing
9. Tari
Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
10. Lagu
Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Berikut adalah beberapa budaya
Indonesia non fisik yang juga sudah tergerus jaman:
1. Budaya
cium tangan kepada orang tua, atau sering disebut juga ‘salim’. Cium tangan
kepada orang tua merupakan kewajiban anak kepada orang tua saat ingin pergi ke
sekolah/berpamitan ke tempat lain. Hal ini memiliki arti bahwa kita hormat
kepada orangtua atau siapa pun yang lebih tua dari kita dan juga berterima
kasih kepada mereka.
2. Penggunaan
tangan kanan. Di luar negeri mungkin tidak masalah dengan penggunaan tangan
baik kanan atau kiri, tapi budaya kita menanamkan tangan kanan lebih baik
daripada tangan kiri dalam baik dalam hal berjabat tangan, memberi dan/atau
menerima, dan untuk makan.
3. Budaya
senyum dan sapa. Indonesia terkenal dimata dunia dengan keramahan penduduknya
sehingga kita tidak boleh sampai melewatkan bagian penting yang satu ini.
4. Yang
terakhir budaya musyawarah dan gotong royong. Kegiatan ini sekarang sudah
jarang bias kita temukan di Budaya yang sudah jarang ditemukan khususnya di
kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Saat ini
kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, dan
pura–pura tidak tahu. Cuek saat ada orang lain yang sedang kesusahan, pamer ini
itu, dan bahkan suka main hakim sendiri.
Bisa kita perhatikan bahwa
lebih dari 80% diambil oleh negara tetangga. Banyak alasan mengapa hal sepelik
ini bisa terjadi pada negara kita. Banyak dari warga indonesia yang kurang
peduli bahkan ada yang tidak peduli tentang budaya Indonesia. Hal ini karena
terlambatnya dalam mematenkan suatu budaya dan benda - benda peninggalan zaman
Indonesia dulu. Ketika budaya dan barang kebudayaan atau hasil buah tangan
seniman Indonesia masih ada di Indonesia, banyak dari warga merasa budaya
tersebut tidak berharga, tetapi ketika ada negara lain akan mengambil budaya
tersebut dan kemudian hilang dari kita, barulah mereka merasa itu sangat
berharga. Mungkin inilah yang disebut bahwa kita harus menghargai apa yang kita
punya dan jangan mengeluh jika hal tersebut hilang karena ketidakpedulian kita
sendiri.
Jika hal ini sudah terjadi dan
memang sudah terjadi, hal terbaik yang bias kita lakukan adalah mulai mencintai
budaya negera kita, memeplajarinya, dan mengembangkannya dengan cara
menunjukkan kepada teman-teman kita. Sebagai contoh, orang Manado tidak harus
selalu mempelajari budaya Manado saja tapi ia perlu mempelajari budaya di
daerah Medan. Selain menambah wawasan, rasanya bangga sekali jika kita bisa
ikut berperan dalam melestarikan budaya Indonesia.
Kita juga perlu memperbanyak
sanggar-sanggar budaya di berbagai tempat sehingga mempelajarinya pun tidak
akan terasa sulit. Buatlah
perlombaan tari daerah misalnya, dengan
hadiah yang menarik sehingga kalangan muda pun tertarik untuk ikut dan
lama-lama akan tercemplung dengan keindahan budaya yang mereka minati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar