A.
Kebudayaan adalah sebagai
segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat
menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul
“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia
sebagai anggota masyarakat.
Pada sisi yang agak berbeda, Koentjaraningrat mendefinisikan
kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang
teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Berikut pendapat beberapa ahli
mengenai pengertian kebudayaan.
1.
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adap istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
C. Kluckhohn dalam karyanya
Universals Categories of Culture memaparkan ada tujuh unsur kebudayaan yang
dianggap cultural universals, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kepercayaan (sistem religi).
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
2. Sistem pengetahuan.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.
4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
5. Sistem kemasyarakatan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
6. Bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
7. Kesenian, baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya.
1. Sistem kepercayaan (sistem religi).
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
2. Sistem pengetahuan.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.
4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
5. Sistem kemasyarakatan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
6. Bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
7. Kesenian, baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya.
B.
Menurut saya, kita hidup di jaman
globalisasi modern dimana semua hal yang kita temui adalah perpaduan dari
berbagai macam budaya di sekitar kita. Untuk itu kita perlu mengetahui
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan disekeliling kita.
Usaha
untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa tujuan tersebut IBD diharapkan dapat:
a. Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
b. Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c. Mengusahakan
agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam
bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengarahan disiplin yang ketat.
d. Menguasahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan
lebih lancar dalam berkomunikasi.
e. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk
individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan
bantuan orang lain.
f. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah
mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia. Dalam bergaul haruslah menjaga
sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis.
C.
Saya, sebagai mahasiswa jurusan teknik
industri meyakini bahwa pelajaran ibd sangatlah menguntungkan bagi kami untuk
menjajaki dunia pekerjaan dikemudian hari. Mahasiswa teknik industri diharapkan
bisa menjadi entepreneur di bidang manufaktur dimana kita akan membuat barang
mentah atau barang jadi sekalian namun tentu dengan memperhitungkan banyak hal.
Bukan
hanya soal keuntungan dan cara mengelolanya, kita juga perlu mengetahui sejauh
mana kreasi barang yang kita hasilkan akan dikenal luas, salah satunya melalui
jenis barang tersebut. Kita tidak mungkin menghasilkan barang yang akan menjadi
kontroversi karena model barang tersebut yang terlihat rasis. Tidak mungkin
kita membuat, contohnya, sebuah kursi dengan corak yang menurut kita unik namun memberikan arti negatif di suatu
daerah.
Artinya,
kita perlu berhati-hati dalam menghasilkan sebuah barang pada pabrik usaha
kita. Jumlah budaya yang banyak tentunya malah membuat kreatifitas kita tidak
terbatas. Namun juga memberikan tugas
tambahan untuk berhati-hati dalam berkarya agar tidak menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan.
Maka
dari itu, kita mempelajari perbedaan kebudayaan disekitar kita secara telaten
dan bisa menyampur budaya tersebut secara pas dan bukannya membuat rasis
semakin terkenal.
http://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ibd-pengertian-kebudayaan/
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
http://stayonpeace.wordpress.com/2012/10/19/mengapa-mahasiswa-harus-belajar-ilmu-budaya-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar