Jumat, 27 Mei 2016

Global Warming 2.0

Global Warming, something that we’ve heard a lot but done the least. What’s global warming? Well, wiki is available but hey, I know you all know what global waming is. Global warming sudah menjadi banyak perbincangan di banyak tempat. Mulai dari ibu-ibu rumah tangga hingga pemerintah. Banyak juga tokoh masyarakat yang semakin menunjukkan kepeduliannya dalam mengatasi global warming. Salah satunya bae, Leonardo DiCaprio. Jack Dawson ini adalah UN Messenger of Peace with special focus on climate change. Leonardo juga memberi speech dengan topik yang sama pada speechnya di Academy Award beberapa minggu lalu.

Sebagai tokoh masyarakat, Leonardo sudah memberikan ajakan yang menggugah, bahkan sampai diundang ke UN. Masyarakat pada umumnya sudah berbuat apa?

Coba sesekali buka website WWF atau ikut Earth Hour. Global warming bisa hilang jika mengingatkan diri sendiri dan orang lain bahwa Bumi ini bukan punya kita sendiri. Punya anak cucu kalian juga ke depannya. 200 tahun lagi, Bumi masih punya mereka. Walaupun katanya negara-negara maju sedang meneliti tentang planet lain yang bisa dihuni, kenapa gak mulai untuk menyayangi Bumi dari sekarang.


Bagaimana sih cara untuk berpartisipasi dalam menghilangkan adanya global warming ini?
  1. Kurangi penggunaan kantong plastik. Ini saya bosen juga ngasih taunya, kalau bisa ditenteng atau dimasukin dalam tas, gak perlu kantong plastik lah. Kantong plastik itu lama terurainya di tanah, bisa ratusan tahun. Numpuk di dapur kan?


  1. Bawa tas belanjaan kemana-mana. Akhir-akhir ini kalau saya belanja, penjualnya selalu ngasih bungkusannya pakai tas belanja yang dari kain. Udah jarang yang pake paper bag atau plastic bag, selain ekonomis, tas belanja kain ini juga reusable, dipakai ratusan ribuan kali juga gakpapa.


  1. Matikan aliran listrik yang tidak digunakan. Kalau day time, buka aja jendela dan pintu di rumah, cahayanya bisa masuk ke rumah dan gak perlu pakai lampu lagi. Night time silakan digunakan, tapi kalau tidur lebih enak matiin lampu kan ya? Dan jika sedang menggunakan keran air, tutup keran jika sedang tidak digunakan. Misalnya lagi menyikat gigi di wastafel, tutuplah keran air saat sedang menyikat. Nyalakan lagi jika akan membersihkan sikat dan gigi.

  1. Gunakan air bekas cuci untuk menyiram jalan atau tanaman. Ini maksudnya air bekas cuci yang masih bersih ya, seperti mencuci beras atau sisa air dalam botol minum.

  1. Kurangi penggunaan aerosol. Ini menyangut hairspray, anything spray seperti parfum juga sebenarnya. Lebih enak pakai yang roll on gitu atau yang diusap.

  1. Ambil makanan secukupnya. Ini mungkin kedengarannya gak nyambung tapi menurut penelitian di Jepang, makanan sisa itu berpengaruh ke Bumi. Entah bagaimana nyambungnya tapi kalau kalian makan dan makanannya bersisa, makanan sisa itu akan jadi sampah organic dan membusuk kemudian meracuni tanah. Gak semua sampah organic baik untuk tanah karena gak semua makanan yang ada sekarang itu organic.

  1. Bawa botol minum dari rumah. Selain hemat, sekarang botol minum gini bentuknya imut-imut, Mama saya sampe koleksi. Dari kecil, saya dan kedua saudara saya selalu bawa botol minum dari rumah. Mengurangi penggunaan plastic juga.



Pemerintah melakukan apa saja untuk menanggulangi global warming ini?

Wah, saya kurang  mendapat dampak positifnya sebenarnya. Walaupun DKP Ranger seperti saya yang sudah mendapat mandat untuk pemerintah untuk membantu meningkatkan awareness tentang plastic bag campaign. Di beberapa jalan di dekat rumah saya, seperti contohnya, pohon ditebang habis dengan alasan mengganggu kabel listrik di jalan. Jakarta udah panas jadi tambah panas lagi karena pohon-pohon gede itu ditebang. Sebaiknya juga pohon-pohon ini semakin ditanam di berbagai jalan. Pohon-pohon kecil juga gakpapa, setidaknya menanam lima pohon atas satu pohon yang ditebang.

Tapi, sekarang pemerintah menerapkan sistem bayar pada penggunaan plastic bag di supermarket dengan menggunakan charge IDR 200 untuk satu plastic bag yang digunakan. Terlalu murah ya, sehingga orang-orang mau-mau aja disuruh bayar 200 buat bungkus belanjaannya. Seharusnya dinaikkan saja jadi IDR 5000. Lima ribu untuk plastic bag? Hiiii, mending bawa tas kain dari rumah.
Kenapa ya orang buang sampah sembarangan?
Satu, kurangnya tempat sampah umum. Akan lebih baik jika ada tempat sampah umum setiap 10 meter. Sekarang, stasiun kereta di Jakarta sudah ada tempat sampah yang bagus, dibagi jadi 3 macam pula, walaupun tidak banyak.

Dua, kurangnya pengawasan. Apalagi yang sekolah 12 tahun, kuliah tinggi tinggi kok masih buang sampah sembarangan. Gak malu? Bukan pengetahuan yang dibutuhkan lagi sekarang tapi pengawasan. Pasti kita sudah tau kalau buang sampah sembarangan itu tidak baik jadi tidak usah diberi tahu lagi. Yang harus dibina adalah pengawasan. Harusnya kita saling mengingatkan satu sama lain kalau ada teman atau kenalan yang buang sampah sembarangan. Sebagai contoh, saya pernah ke Batam sanaan lagi lewat imigrasi, jalanan bersih minta ampun, tempat sampah dimana-mana. Orang-orang sana juga taat peraturan, sampah dipegang dulu sampai nanti dibuang kalau ketemu tempatnya. Beberapa waktu lalu juga ada kenalan saya yang bungkus bekas makanannya dibuang gitu aja di lantai. Saya ambil, saya samperin orangnya trus saya taroh di dadanya. Suruh buang di tempatnya. Malu kayaknya, soalnya ada teman-temannya.


Hutan gundul?

Dari dulu topic ini gak pernah hilang ya. Hutan Kalimantan yang dulunya rimbun banget dan sampai disebut-sebut sebagai salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia. Dari yang awalnya hutan Indonesia jumlahnya 45,56% dari total wilayah negara, tahun 2010 turun jadi 44,4% dan tahun 2020 nanti diperkirakan turun menjadi 32,6%.

Menurut saya, pemerintah harus bisa menarik minat masyarakat untuk menjaga hutan. Akhir-akhir ini hutan gundul karena mau dibuat kebun kelapa sawit kan ya? Nah, pemerintah harus tegas untuk menindak siapapun yang menjadi dalang dalam penggundulan hutan. Duit mulu didulang, nanti oksigen dapat dari mana? Lagipula hutan banyak fungsinya, mulai dari mencegah erosi, banjir, melindungi tempat tinggal para hewan, dan juga tumbuh-tumbuhan.


Misalnya, pemerintah membuat acara bulanan dengan mengundang masyarakat luas untuk bisa ikut menanam pohon di daerah tempat tinggal mereka. Setiap tahunnya, ada beberapa kali acara besar yang diadakan di hutan-hutan di Indonesia dan mengajak masyarakat setempat untuk menanam pohon dan membersihkan hutan dari sampah-sampah. Selain fun, menguntungkan juga untuk hutan Indonesia kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar