Individu pada dasarnya memiliki kondisi
mental yang berbeda-beda. Mental sendiri merupakan sesuatu yang bersangkutan dengan batin dan watak
manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Belum lagi dengan kenyataan
bahwa mental seseorang bisa dengan mudahnya diubah menjadi entah untuk menjadi
lebih baik atau malah menjadi lebih buruk. Seseorang yang memiliki sifat rendah
diri termasuk pribadi yang memiliki mental diri rendah pula. Hal ini
dikarenakan ia terbiasa untuk menyimpan perasaannya sendiri dan tidak dibagikan
kepada orang lain yang mengakibatkan seseorang tersebut bisa dengan mudahnya
dirombak mentalnya oleh orang lain yang memiliki kekuasaan lebih besar
dibanding dirinya.
Oleh karena
itu, untuk mengubah keadaan psikologi seperti ini, diperlukan adanya komunikasi
yang baik antara setiap individu dengan individu lainnya seperti orang tua,
teman, atau mungkin guru pembimbing. Komunikasi yang baik tidak perlu saling
memberi kabar yang berlebihan setiap menitnya, namun berupa komunikasi yang
sehat yang secara rutin saling mengobrol ringan untuk menghilangkan perasaan
tegang selama seharian bekerja atau sibuk dengan kegiatan apapun. Jika kita
perhatikan sehari-hari, kita bisa menebak kondisi mental seseorang dari
ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya. Para karyawan yang pulang kantor pada sore
hari tentu memiliki kondisi mental yang berbeda dengan para karyawan freelance
yang bisa pulang kerja kapanpun mereka mau. Untuk mengatasinya, kita memerlukan
setidaknya satu orang yang bisa kita jadikan tempat curhat untuk menceritakan
kejadian menarik atau menyebalkan apa saja yang kita alami setiap harinya.
Komunikasilah
yang membuat manusia menjadi semakin manusia karena manusia pada dasarnya
adalah makhluk social yang membutuhkan interaksi antar sesamanya. Sebenarnya ada
dua alasan seseorang tidak menceritakan kejadian hari ini kepada orang lain
yaitu antara dia adalah orang yang pemalu dan menganggap bercerita tidak
penting atau dia memang sedang malas dan lapar. Faktor yang kedua bisa
diabaikan karena itu merupakan alasan mendesak dan tidak terduga sedangkan
faktor pertama adalah alasan dari semua pertanyaan membingungkan, “kenapa sih
orang itu gak pernah ngobrol apa-apa?”.
Sebagai contoh,
saya mempunyai teman SMA berinisial MR, dia merupakan orang yang selalu
terlihat aneh di sekolah. Dia hanya mempunyai satu orang teman sejak kelas 10
dan kemudian saya baru mengetahui bahwa kedua orang tuanya merupakan orang
sibuk dan dia hanya mempunyai satu orang adik perempuan yang masih balita. Bisa
dibayangkan betapa sepinya keadaan rumah dan tidak mempunyai teman yang bisa
diajak bercerita.
Dengan alasan
inilah, kita sangat memerlukan teman. Kita memerlukan mereka bukan hanya kita
merasa cocok dengan mereka, namun mereka juga sangat berperan penting dalam
membangkitkan mood dan semangat pada diri kita. Akhir kata, komunikasi
merupakan faktor utama yang menjadi penentu perkembangan mental setiap
individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar