Urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota. Dewasa ini, sudah banyak sekali penduduk desa-desa yang
akhirnya pindah ke kota-kota besar dengan alasan ingin mendapatkan pekerjaan
dan ingin menjadi sukses. Anggapan salah ini akhirnya terus merambah hingga ke
pelosok dan menyebabkan arus urbanisasi yang melonjak melebihi perkiraan. Bahkan
banyak dari mereka hanya bermodalkan nekat tanpa memiliki informasi lebih
lanjut mengenai kota yang akan mereka tinggali dan tanpa informasi akan
melakukan apa setelah mencapai kota impian mereka.
Kota impian para penduduk desa tentu
saja adalah Jakarta. Sebagai ibukota Indonesia, Jakarta memang memiliki
segalanya termasuk kemewahan dan keglamoran yang tak akan bisa selesai
dikunjungi satu persatu. Satu lagi alasan yang digunakan para penduduk desa
untuk mendatangi kota-kota besar. Jika kita teliti lebih lanjut, kita bisa
menentukan siapa sajakah penduduk desa yang baru mendatangi kota lewat
penampilan mereka. No offense, namun mereka terlihat lebih heboh dibandingkan
penduduk kota yang asli. Pakaian mereka yang mencolok tentu saja berawal dari
alasan bahwa di kota harus berpakaian bagus namun bagus menurut mereka malah
terlihat sebaliknya oleh penduduk kota.
Pergerusan jaman yang membuat penduduk
kota menjadi lebih banyak dan meninggalkan desa dengan penduduk yang semakin
hari semakin sedikit, memberikan pengaruh kepada para penduduk kota seperti
sikap atau kelakukan mereka yang berlebihan dan tidak wajar, penampilan yang
terlalu mencolok, meresahkan para penduduk kota.
Para penduduk desa pada awalnya pasti
akan merasa kaget dengan keadaan di kota sehingga mereka terlihat berlebihan
dalam menanggapi hal-hal yang biasa terjadi di kota namun tidak bisa di desa. Contohnya
seperti di mall. Kita bisa menebak bahwa seorang anak remaja berasal desa jika
dia tiba-tiba ingin memotret setiap inchi dari mall tersebut lewat kamera
ponsel atau kamera sakunya.
Tidak lupa dengan keresahan yang
ditimbulkan. Banyak para penduduk desa yang akhirnya tidak mendapatkan
pekerjaan impian mereka ketika sampai di kota, membuat mereka akhirnya
melakukan pekerjaan serabutan, mengamen di jalan, menjadi preman atau menjadi
tukang palak. Mereka tidak ingin pulang ke desa karena merasa malu dengan
kenyataan bahwa mereka belum sukses di kota.
Selain itu, desa juga jadi semakin sepi.
Keadaan desa yang tenang dan sepi menjadi benar-benar hilang atau malah membuat
desa menjadi terlalu sepi karena penduduknya sudah banyak yang pergi. Desa
adalah salah satu tempat penting untuk menjalani hidup bagi penduduk desa dan
penduduk kota. Siapa yang akan membajak sawah jika penduduk desa sudah tidak
ada lagi? Siapa yang akan menyuplai pasokan hasil kebun jika penduduk desa
sudah tidak ada lagi? Hal ini membuat penduduk desa dan penduduk kota saling
membutuhkan sehingga kita sebaiknya tidak seenaknya melempar lelucon tentang “kampungan”.
Memangnya kenapa kalau dari kampung? Salah? Memangnya orang kota yang paling
benar?