Penanganan limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan
dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan
komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur
oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan,
digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa
kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran
air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
1.
Limbah Padat
Limbah
padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal
dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,
yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan
logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi
limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai
cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang
dan dibakar.
Di PT
Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif
kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang
terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu
bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin
lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
2.
Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan.
Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di
fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau
alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem
pembuangan limbah.
3.
Limbah dan Cemaran
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu Lingkungan (BML) :
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
Tabel 1. Hasil Pemantauan Limbah Cair
PT. YAKULT INDONESIA PERSADA
Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan. Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
Tabel 1. Hasil Pemantauan Limbah Cair
PT. YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
|
Parameter
|
Keadaan Awal **
|
Hasil Pemantauan ***
|
Baku Mutu ****
|
pH
Total Suspended Solid
BOD
COD
Minyak/lemak
Fe
Amonia
|
6,68
84
48,85
125,91
2,32
0,49
0,11
|
7,13
52 mg/L
48 mg/L
98 mg/L
1,36 mg/L
1,83 mg/L
1,18 mg/L
|
6 - 9
400 mg/L
150 mg/L
300 mg/L
10 mg/L
10 mg/L
5 mg/L
|
Catatan :
*) Limbah dibuang ke IPAL PT. INDOLAKTO
**) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
***) Keadaan sekarang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
****) Baku Mutu Limbah Golongan II SK GUB. Jabar No. 6 tahun 1999
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
*) Limbah dibuang ke IPAL PT. INDOLAKTO
**) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
***) Keadaan sekarang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
****) Baku Mutu Limbah Golongan II SK GUB. Jabar No. 6 tahun 1999
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 2. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ruang Produksi
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal *
|
Hasil Pemantauan **
|
Baku Mutu ***
|
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
|
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/M3
dB (A)
|
3,13
51,55
<26
46
75
|
1,01
16,76
9,91
76
65,8
|
29000
5600
5200
1000
85
|
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL dususun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai SK Menaker No. 01/97, untuk bising sesuai SK Menaker No. 51/99
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL dususun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai SK Menaker No. 01/97, untuk bising sesuai SK Menaker No. 51/99
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 3. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ambien PT Yakult Indonesia Persada.
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal *
|
Hasil Pemantauan **
|
Baku Mutu ***
|
Bagian Utara Pabrik
|
|||||
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
|
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
|
2,33
51,21
<26
96
52
|
20,93
8,10
13,250
141
54,6
|
900
30000
400
230
70
|
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal *
|
Hasil Pemantauan **
|
Baku Mutu ***
|
Bagian Selatan
Pabrik
|
|||||
6.
7.
8.
9.
10.
|
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
|
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
|
3,12
78,23
<26
117
52
|
18,76
7,98
12,10
138
65,8
|
900
30000
400
230
70
|
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai PP No. 41/99, untuk bising sesuai SK Men-LH No. 48/II/1996
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai PP No. 41/99, untuk bising sesuai SK Men-LH No. 48/II/1996
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
5.
Informasi
Kualitas Lingkungan
a.
Kualitas
Badan Air Penerima
Kualitas badan air penerima
sedikit mengalami penurunan baik pada lokasi sebelum maupun setelah pabrik, hal
ini mungkin disebabkan adanya pabrik tahu. Hasil pemantauan dapat dilihat pada
tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4. Kualitas badan air
Tabel 4. Kualitas badan air
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal *
|
Hasil Pemantauan **
|
Baku Mutu ***
|
Sebelum Pabrik
|
|||||
1
2
3
4
5
|
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia
|
Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
|
7,49
118
0,33
0,033
<0,04
|
7,21
148
1,91
nil
0,02
|
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02
|
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal
*
|
Hasil Pemantauan
**
|
Baku Mutu
***
|
Setelah Pabrik
|
|||||
1
2
3
4
5
|
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia
|
Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
|
7,65
216
0,38
0,024
0,08
|
7,19
159
2,04
nil
0,02
|
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02
|
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai SK GUB. Jabar No. 38/1991
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai SK GUB. Jabar No. 38/1991
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
b.
Kualitas
Air Sumur
Semua aparameter kualitas air sumur baik yang berada didalam pabrik maupun sumur penduduk diluar pabrik memenuhi baku mutu lingkungan yang ditentukan berdasarkan Permenkes No. 416/90.
Semua aparameter kualitas air sumur baik yang berada didalam pabrik maupun sumur penduduk diluar pabrik memenuhi baku mutu lingkungan yang ditentukan berdasarkan Permenkes No. 416/90.
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Keadaan Awal
*
|
Hasil Pemantauan
**
|
Baku Mutu
***
|
Dalam Pabrik
|
|||||
1
2
3
4
5
|
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun
|
Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
|
6,81
149
<0,001
<0,01
<0,005
|
7,10
70
nil
nil
nil
|
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005
|
Sumur DiluarPabrik
|
|||||
1
2
3
4
5
|
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun
|
Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
|
6,96
1`57
<0,001
<0,01
<0,005
|
6,98
70
nil
nil
nil
|
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005
|
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai Permenkes No. 416/90
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai Permenkes No. 416/90
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
6.
Upaya
Pengelolaan Lingkungan
a.
Pengelolaan
Limbah dan
Cemaran
Pengelolaan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
Pengelolaan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
b.
Pengelolaan
Lingkungan Pabrik dan
Karyawan.
Pengelolaan terhadap lingkungan pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
Pengelolaan terhadap lingkungan pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
7.
Upaya
Pemantauan Lingkungan
a.
Pemantauan
Limbah dan
Cemaran
Pemantauan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
Pemantauan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
b.
Pemantauan
Lingkungan Pabrik dan
Karyawan.
Pemantauan terhadap pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
Pemantauan terhadap pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
8.
Manajemen Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
a.
Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring
pertukaran panas.
b.
Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi
secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
c.
Tidak CFC yang
digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
d.
Off tingkat
puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank
penyimpanan air es terus di air semua pada 0oC menggunakan kompresor
yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
e. Boiler menggunakan
gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada
polusi dipancarkan).
Sumber: http://lupnes90.blogspot.co.id/2012/04/penanganan-limbah-yakult.html
Sumber: http://lupnes90.blogspot.co.id/2012/04/penanganan-limbah-yakult.html