Senin, 21 Maret 2016

Sistem Pembuangan Limbah PT YAKULT

Penanganan limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.

1.     Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.

Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.

Di PT Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
2.     Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan. Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
3.     Limbah dan Cemaran
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu Lingkungan (BML) :
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
Tabel 1. Hasil Pemantauan Limbah Cair
PT. YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Keadaan Awal **
Hasil Pemantauan ***
Baku Mutu ****
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
  5.  
  6.  
pH
Total Suspended Solid
BOD
COD
Minyak/lemak
Fe
Amonia
6,68
84
48,85
125,91
2,32
0,49
0,11
7,13
52 mg/L
48 mg/L
98 mg/L
1,36 mg/L
1,83 mg/L
1,18 mg/L
6 - 9
400 mg/L
150 mg/L
300 mg/L
10 mg/L
10 mg/L
5 mg/L
Catatan :
*) Limbah dibuang ke IPAL PT. INDOLAKTO
**) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
***) Keadaan sekarang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
****) Baku Mutu Limbah Golongan II SK GUB. Jabar No. 6 tahun 1999
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003

Tabel 2. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ruang Produksi
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/M3
dB (A)
3,13
51,55
<26
46
75
1,01
16,76
9,91
76
65,8
29000
5600
5200
1000
85
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL dususun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai SK Menaker No. 01/97, untuk bising sesuai SK Menaker No. 51/99
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003

Tabel 3. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ambien PT Yakult Indonesia Persada.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
Bagian Utara Pabrik
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
2,33
51,21
<26
96
52
20,93
8,10
13,250
141
54,6
900
30000
400
230
70

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
Bagian Selatan
Pabrik
6.
7.
8.
9.
10.
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
3,12
78,23
<26
117
52
18,76
7,98
12,10
138
65,8
900
30000
400
230
70
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai PP No. 41/99, untuk bising sesuai SK Men-LH No. 48/II/1996
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003

5.       Informasi Kualitas Lingkungan

a.       Kualitas Badan Air Penerima
Kualitas badan air penerima sedikit mengalami penurunan baik pada lokasi sebelum maupun setelah pabrik, hal ini mungkin disebabkan adanya pabrik tahu. Hasil pemantauan dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4. Kualitas badan air
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
Sebelum Pabrik
1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,49
118
0,33
0,033
<0,04
7,21
148
1,91
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***
Setelah Pabrik
1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,65
216
0,38
0,024
0,08
7,19
159
2,04
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai SK GUB. Jabar No. 38/1991
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
b.      Kualitas Air Sumur
Semua aparameter kualitas air sumur baik yang berada didalam pabrik maupun sumur penduduk diluar pabrik memenuhi baku mutu lingkungan yang ditentukan berdasarkan Permenkes No. 416/90.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***
Dalam Pabrik
1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,81
149
<0,001
<0,01
<0,005
7,10
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005

Sumur DiluarPabrik
1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,96
1`57
<0,001
<0,01
<0,005
6,98
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai Permenkes No. 416/90
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
6.       Upaya Pengelolaan Lingkungan
a.       Pengelolaan Limbah dan Cemaran
Pengelolaan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
b.      Pengelolaan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
Pengelolaan terhadap lingkungan pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
7.       Upaya Pemantauan Lingkungan
a.       Pemantauan Limbah dan Cemaran
Pemantauan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
b.      Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
Pemantauan terhadap pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
8.       Manajemen Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
a.       Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas.
b.      Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
c.        Tidak CFC yang digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
d.      Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di air semua pada 0oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
e.    Boiler menggunakan gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi dipancarkan).

Sumber: http://lupnes90.blogspot.co.id/2012/04/penanganan-limbah-yakult.html